Asal Usul - Kota Pontianak adalah kota di Indonesia yang letaknya berada tepat di bawah garis cakrawala katulistiwa. Kota yang menjadi ibukota provinsi Kalimantan Barat ini juga dilalui oleh sungai kapuas, sungai terpanjang di Indonesia. Luasnya yang mencapai 107 km2 dengan jumlah penduduknya sekitar 554.764 jiwa ini membuat Pontianak menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pemerintahan di Kalimantan Barat. Pesatnya pembangunan dan arus globalisasi tak urung sering kali membuat banyak orang tak tahu tentang sejarah dan asal usul kota Pontianak mulai dari berdirinya hingga perkembangannya saat ini.
Selama proses pembukaan hutan, para warga terus saja di usik oleh mahluk-mahluk halus berwujud kuntilanak. Terutama saat malam tiba, ketika para warga tengah beristirahat, suara-suara ngeri wanita tertawa dari tengah hutan selalu saja menghantui. Tak jarang bahkan sosok astral itu menampakan wujudnya di seberang sungai.
Syarif Abdurrahman Alkadrie yang menjadi pimpinan rombongan menganggap gangguan dari sosok kuntilanak telah membuat pekerjaan mereka terhambat. Para rombongannya takut dan sebagian lagi ingin berhenti meneruskan pekerjaannya untuk pulang.
Ia kemudian bersiasat untuk membawa sebuah meriam besar ke tengah hutan tersebut. Meriam yang dibawa ini kemudian akan selalu dinyalakan ke arah sumber bunyi kuntilanak agar kuntilanak kaget. Siasat inipun pada akhirnya berhasil. Lambat laun, gangguan dari kuntilanak pun berangsur-angsur hilang. Para pekerja tenang dan hutan berhasil dibuka sepenuhnya.
Syarif Abdurrahman Alkadrie yang kemudian diangkat menjadi sultan bagi kerajaan baru di tengah hutan itu kemudian memberikan nama Pontianak pada daerah kekuasaannya untuk mengabadikan peristiwa gangguan sosok kuntilanak yang terjadi saat proses pembukaan hutan. Hal inilah yang menjadi asal usul nama kota Pontianak yang bertahan hingga saat ini.
Seiring waktu berjalan, kota Pontianak silih berganti mengalami perpindahan tampuk kekuasaan. Mulai dari kepemimpinan kesultanan Pontianak, pendudukan pemerintah kolonial Belanda, masa penjajahan Jepang, hingga masa kemerdekaan saat ini.
Seiring zaman, asal usul kota Pontianak juga berubah dengan sangat pesat. Hutan belantara yang berada di delta sungai itu kini tumbuh dengan sangat pesat. Berbagai gedung dibangun dan roda ekonomi yang terus berputar cepat di kota ini membuat banyak orang datang dan menetap di sana. Adapun secara umum, berdasarkan suku bangsanya kini pontianak telah dihuni oleh beberapa etnis seperti etnis Tionghoa (31,2%), ras Melayu (26,1%), suku Bugis (13,1%), suku Jawa (11,7%), suku Madura (6,4%), dan suku Dayak.
Nah, demikianlah kisah asal usul kota Pontianak yang dapat kami jelaskan. Meskipun secara sejarah awalnya daerah yang menjadi kota Pontianak ini adalah daerah yang angker, namun saat ini Anda tak perlu lagi risau jika ingin berkunjung ke sana. Kota Pontianak kini sudah ramai, hantu-hantu kuntilanak yang dulunya mengganggu mungkin kini sudah pindah dan bermukim di hutan-hutan di sudut pulau Kalimantan lainnya.
Asal Usul Kota Pontianak
Ditinjau dari sejarahnya, asal usul kota Pontianak dulunya adalah sebuah hutan belantara yang tepat berada di simpang tiga sungai, yaitu sungai Landak, sungai Kapuas, dan sungai Kapuas Kecil. Hutan belantara ini kemudian dibabat dan dibuka oleh sekelompok warga yang berasal dari Kerajaan Melayu. Warga yang dipimpin oleh Syarif Abdurrahman Alkadrie ini menebangi pohon di hutan tersebut dan mendirikan kampungan mulai sejak 23 Oktober 1771 Masehi.Selama proses pembukaan hutan, para warga terus saja di usik oleh mahluk-mahluk halus berwujud kuntilanak. Terutama saat malam tiba, ketika para warga tengah beristirahat, suara-suara ngeri wanita tertawa dari tengah hutan selalu saja menghantui. Tak jarang bahkan sosok astral itu menampakan wujudnya di seberang sungai.
Syarif Abdurrahman Alkadrie yang menjadi pimpinan rombongan menganggap gangguan dari sosok kuntilanak telah membuat pekerjaan mereka terhambat. Para rombongannya takut dan sebagian lagi ingin berhenti meneruskan pekerjaannya untuk pulang.
Ia kemudian bersiasat untuk membawa sebuah meriam besar ke tengah hutan tersebut. Meriam yang dibawa ini kemudian akan selalu dinyalakan ke arah sumber bunyi kuntilanak agar kuntilanak kaget. Siasat inipun pada akhirnya berhasil. Lambat laun, gangguan dari kuntilanak pun berangsur-angsur hilang. Para pekerja tenang dan hutan berhasil dibuka sepenuhnya.
Syarif Abdurrahman Alkadrie yang kemudian diangkat menjadi sultan bagi kerajaan baru di tengah hutan itu kemudian memberikan nama Pontianak pada daerah kekuasaannya untuk mengabadikan peristiwa gangguan sosok kuntilanak yang terjadi saat proses pembukaan hutan. Hal inilah yang menjadi asal usul nama kota Pontianak yang bertahan hingga saat ini.
Seiring waktu berjalan, kota Pontianak silih berganti mengalami perpindahan tampuk kekuasaan. Mulai dari kepemimpinan kesultanan Pontianak, pendudukan pemerintah kolonial Belanda, masa penjajahan Jepang, hingga masa kemerdekaan saat ini.
Seiring zaman, asal usul kota Pontianak juga berubah dengan sangat pesat. Hutan belantara yang berada di delta sungai itu kini tumbuh dengan sangat pesat. Berbagai gedung dibangun dan roda ekonomi yang terus berputar cepat di kota ini membuat banyak orang datang dan menetap di sana. Adapun secara umum, berdasarkan suku bangsanya kini pontianak telah dihuni oleh beberapa etnis seperti etnis Tionghoa (31,2%), ras Melayu (26,1%), suku Bugis (13,1%), suku Jawa (11,7%), suku Madura (6,4%), dan suku Dayak.
Nah, demikianlah kisah asal usul kota Pontianak yang dapat kami jelaskan. Meskipun secara sejarah awalnya daerah yang menjadi kota Pontianak ini adalah daerah yang angker, namun saat ini Anda tak perlu lagi risau jika ingin berkunjung ke sana. Kota Pontianak kini sudah ramai, hantu-hantu kuntilanak yang dulunya mengganggu mungkin kini sudah pindah dan bermukim di hutan-hutan di sudut pulau Kalimantan lainnya.