Thursday, March 19, 2020

Kerajaan Samudera Pasai

Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa Islam masuk pertama kali di Nusantara melalui Samudera Pasai. Ada beberapa alasan yangbisa mendukungnya. Ujung utara Pulau Sumatra merupakan tempat persinggahan kapal-kapal yang hendak ke pelabuhan Malaka. Apalagi saat itu Selat Malaka merupakan pintu gerbang utama pelayaran dan perdagangan dunia. Dari aktivitas perdagangan dan pelayaran itulah muncul permukiman-permukiman muslim di sepanjang pantai timur Laut Sumatra. Ada beberapa sejarawan yang berpendapat bahwa dari sinilah munculnya Kerajaan Perlak dan Samudera Pasai. Perlak belum sempat berkembang sebagai pusat kekuatan politik Islam, Marah Silu berhasil mendirikan Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan Perlak pun tenggelam dalam kebesaran Kerajaan Pasai. Pelan-pelan kerajaan ini menjadi pusat perdagangan yang menghubungkan dunia Barat dan Timur.
 Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa Islam masuk pertama kali di Nusantara melalui  Kerajaan Samudera Pasai

a. Kehidupan Politik
Menurut Marco Polo (Venetia), raja pertama kerajaan ini adalah Marah Silu yang bergelar Sultan Malik as-Saleh (1285–1297). Raja berikutnya berturut-turut adalah Sultan Muhammad yang bergelar Sultan Malik at-Tahir I (1297–1326), Sultan Ahmad yang bergelar Sultan Malik at-Tahir II (1326–1348). Tidak banyak catatan mengenai kerajaan ini kecuali yang berasal dari Ibnu Batutah yang pernah datang berkunjung tahun 1345. Ia memberitakan bahwa Samudera Pasai telah menjalin komunikasi dan hubungan diplomasi dengan Kerajaan Delhi. Rajanya sangat dihormati rakyat dan menjadi pemimpin agama dengan dibantu seorang patih yang bergelar Amir.

b. Kehidupan Sosial Budaya
Sebagai sebuah kerajaan Islam, Samudera Pasai menempatkan ajaran agama Islam sebagai nilai kehidupan sehari-hari. Sultan merupakan figur sentral bagi rakyat, bahkan secara berkala ia berkeliling ke berbagai wilayah kekuasaannya selepas salat Jumat. Sultan sering turun langsung untuk menemui rakyat dan mendengarkan pendapatnya. Selain itu, sultan senantiasa didampingi oleh para ulama dan pemikir Islam yang membimbing kehidupan sultan dan rakyatnya.

c. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi Kerajaan Samudera Pasai banyak dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan dan kedudukannya sebagai bandar pelabuhan. Apalagi pengaruh Pasai semakin luas karena didukung oleh armada laut yang kuat. Komoditas yang diperdagangkan antara lain lada, kapur barus, dan emas. Bahkan, Kerajaan Samudera Pasai telah menggunakan alat tukar  dirham.
 Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa Islam masuk pertama kali di Nusantara melalui  Kerajaan Samudera Pasai