Friday, March 6, 2020

Alat Reproduksi Ikan dan Katak

Reproduksi atau perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sama atau menyerupai induknya. Pada hewan, cara perkembangbiakannya ada yang dengan cara kawin (generative), ada yang dengan cara tidak kawin (vegetative). Namun, ada beberapa jenis hewan yang berkembangbiak secara kawin dan juga secara tak kawin.

Seetiap hari kita melihat ada saja hewan yang mati. Namun jumlah hewan di sekitar kita tidak pernah habis. Hal ini disebabkan setiap jenis hewan mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak atau reproduksi. Reproduksi pada makhluk hidup bertujuan untuk:
  1. Menambah jumlah populasi 
  2. Menjaga dan mempertahankan kelestarian jenisnya di bumi ini agar tidak habis atau punah. Namun, kelestarian jenis suatu makhluk hidup tidak hanya ditentukan oleh kemampuan untuk bereproduksi. Kelestarian jenis suatu organisme ditentukan juga oleh kemampuan adaptasi dan seleksi alam.
A. Jenis-jenis Reproduksi Hewan
Perkembangbiakan pada hewan juga terjadi baik secara aseksual maupun seksual. Hewan tingkat rendah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Sedangkan hewan tingkat tinggi hanya bereproduksi secara seksual saja. Cara reproduksi pada hewan secara umum dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual yaitu dihasilkannya individu baru tanpa peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Perkembangbiakan aseksual umumnya terjadi pada hewan tidak bertulang belakang (avertebrata), dan sebagian kecil hewan bertulang belakan (vertebrata). Beberapa cara reproduksi aseksual diantaranya sebagai berikut :
  • Membelah diri (pembelahan biner),  yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa. 
  • Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox. 
  • Beberapa jenis vertebrata juga mampu melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara parthenogenesis. Pada bulan Mei 2007, para ilmuwan menemukan bahwa hiu martil dapat bereproduksi secara aseksual melalui partenogenesis, di mana hiu jenis ini memiliki kemampuan untuk menyuburkan telur mereka sendiri hingga menjadi individu baru.

2. Reproduksi Seksual
Perkembangbiakan seksual melibat organ kelamin jantan dan organ kelamin betina serta ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan (fertilisasi). Pembuahan dapat terjadi di luar tubuh maupun di dalam tubuh. Bila terjadi di luar tubuh disebut fertilisasi eksternal, misalnya pada ikan dan katak. Bila pembuahannya terjadi di dalam tubuh disebut fertilisasi internal. Misalnya pada kura-kura (reptile), ayam (aves), dan singa (mamalia). Fertilisasi pada hewan dibagi menjadi dua berdasarkan tempat terjadinya, yaitu:
  • Fertilisasi internal. Fertilisasi internal apabila fertilisasi terjadi di dalam tubuh induk betina. Misalnya pada reptilia, burung, dan mamalia
  • Fertilisasi eksternal. Fertilisasi yang terjadi di luar tubuh induk betina disebut fertilisasi eksternal. Fertilisasi eksternal biasanya dialami oleh hewan yang hidup di air, misalnya ikan dan katak.

B. Reproduksi Pada Ikan
Ikan merupakan anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Untuk melestarikan jenisnya ikan perlu bereproduksi. Ikan bereproduksi dengan cara seksual. Pembuahan terjadi diluar tubuh induk, yaitu di dalam air.

Sekali bertelur ikan mampu menghasilkan ribuan telur yang tidak dilindungi oleh cangkang. Telur yang telah dibuahi selanjutnya ada yang dibiarkan terapung-apung dalam air, ada yang ditempatkan dalam sarang dan dijaga oleh induknya, ada yang ditempelkan pada tumbuhan dalam air, serta ada pula yang disimpan di dalam rongga mulut induk betinanya hingga menetas.

1. Organ Reproduksi Ikan Jantan
Organ reproduksi pada ikan sering disebut dengan gonad. Gonad ikan jantan terdiri dari sepasang testis yang pada umumya berwarna putih atau kekuningan. Letak testis menggantung pada dinding tengah rongga perut (abdomen).

Testis berfungsi menghasilkan spermatozoa. Spermatozoa yang berasal dari testis akan dialirkan ke saluran sperma (vas deferens), kemudian menuju lubang urogenital. Lubang urogenital adalah lubang tempat bermuaranya saluran kelamin dan saluran urin. Melalui lubang urogenital inilah spermatozoa akan dikeluarkan.

Letak saluran urogenital berdekatan dengan anus. Beberapa jenis ikan bersifat hermafrodit di mana satu ikan memiliki dua jenis kelamin dan mampu memproduksi ovum dan sperma. Ikan yang bersifat hermafrodit dapat memiliki dua jenis kelamin secara bersamaan atau jenis kelaminnya berganti seiring dengan perkembangan.

Ikan Poecilia formosa adalah ikan hermafrodit yang berkembang biak secara partenogenesis di mana telur berkembang langsung menjadi embrio tanpa dibuahi.
Reproduksi atau perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individ Alat Reproduksi Ikan dan Katak
2. Organ Reproduksi Ikan Betina
Organ reproduksi atau gonad ikan betina terdiri dari ovarium yang berwarna bening kemerahan seperti agar-agar. Ovarium terletak di dekat usus, mengisi dua pertiga rongga perut atau hampir menutupi organ-organ tubuh. Ovarium berfungsi menghasilkan sel telur atau ovum.

Ovum keluar dari ovarium menuju oviduk atau saluran telur kemudian menuju lubang urogenital. Dari lubang urogenital inilah ovum yang telah siap dibuahi akan keluar.

Proses fertilisasi atau pembuahan pada ikan ada 2 cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan pembuahan di luar tubuh induk betina.

1. Fertilisasi Internal
Ikan yang melakukan pembuahan di dalam tubuh induknya disebut ikan jenis ovovivipar. Ikan jenis ini berkembang biak dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh ikan betina (internal fertilization). Sperma memasuki sel telur (oosit) melalui sebuah lubang yang disebut dengan mikrofil.
Umumnya hanya satu sperma yang dapat masuk ke dalam sebuah sel telur. Oosit yang telah dibuahi oleh sel sperma disebut zigot. Embrio berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip dengan induknya. Ikan yang berkembangbiak secara ovovivipar adalah ikan dari famili Poecilidae, seperti platy, guppy, dan molly.

2. Fertilisasi Eksternal
Ikan yang melakukan pembuahan diluar tubuh induknya disebut ikan jenis ovipar. Ikan jenis ovipar mengeluarkan telur dari dalam tubuhnya untuk dibuahi oleh ikan jantan. Proses pembuahan sel telur oleh sel sperma berlangsung diluar tubuh ikan.

Pada saat ikan betina bertelur mengeluarkan ovum-ovumnya, ikan jantan mendekati telur-telur tersebut sambil mengeluarkan spermatozoidnya. Jika ovum bertemu dengan spermatozoid terjadilah pembuahan atau fertilisasi menghasilkan zigot yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi embrio ikan.

Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih. Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24-40 jam. Anak ikan yang baru menetas mendapat makanan dari sisa kuning telurnya yang masih menempel di dalam perutnya. Anak ikan dapat langsung hidup sendiri, hanya beberapa jenis induk ikan terutama ikan jantan yang menjaga anak-anaknya.

C. Reproduksi Pada Katak
Katak berkembangbiak dengan fertilisasi eksternal. Telur yang telah dibuahi akan bergerombol dipermukaan air. Setelah enam hari telur akan menetas menghasilkan berudu atau kecebong. Berudu hidup di dalam air dan bernafas dengan insang. Setelah mengalami metamorfosis selama 1- 3 bulan, ia akan berubah bentuk menjadi katak. Pada umur satu tahun katak telah menjadi dewasa.

1. Organ Reproduksi Katak Jantan
Katak jantan memiliki sepasang testis bentuknya oval, berwarna kekuningan, digantung oleh mesorsium, dan terletak di atas ginjal. Testis berfungsi menghasilkan sperma. Dari testis, sperma akan menuju ke saluran ginjal. Sperma akan dikeluarkan bersama urin melalui kloaka. Sperma yang di hasilkan disalurkan ke dalam vas deverens.

Vas deverens katak jantan bersatu dengan ureter. Dari vas deverens sperma lalu bermuara ke kloaka. Pada katak terdapat organ yang disebut vestigial oviduct. Bagian ini mempunyai struktur yang mirip dengan oviduct pada katak betina, namun pada katak jantan organ ini tidak berfungsi dalam sistem reproduksi.

Reproduksi atau perkembangbiakan adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan individ Alat Reproduksi Ikan dan Katak
2. Organ Reproduksi Katak Betina
Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Ovarium berfungsi menghasilkan ovum. Ovum katak yang telah matang akan ditampung oleh suatu corong ((infundibulum).

Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk yang merupakan saluran berkelok-kelok. Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat kantung yang mengembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah dengan ureter dan bermuara pada kantong kloaka. Setiap ovum yang keluar dari dalam tubuh induk betina akan dilapisi selaput telur (membrane vitelin).

Pada saat musim kawin, katak jantan menempelkan tubuhnya pada punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Posisi katak jantan memegang katak betina ini disebut ampleksus. Ketika posisi ampleksus, katak betina akan mengeluarkan ovum yang jumlahnya sangat banyak, bersamaan dengan itu katak jantan juga segera mengeluarkan spermanya. Ovum yang bertemu dengan sperma akan menghasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.

3. Metamorfosis Katak
Pada awalnya katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan dibuahi oleh sperma dari katak jantan. Telur-telur yang telah dibuahi akan menetas setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menjadi berudu, berudu ini hidup di air.

Setelah 2 hari, berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernafas. Setelah berumur 3 minggu, insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar dan kaki depan mulai muncul.

Pada saat umur 12 minggu, kaki depannya mulai terbentuk, insang tidak berfungsi lagi dan ekornya menjadi pendek serta bernafas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa dan kembali berkembang biak.